WAWASAN PROGRESIF DAN KEORGANISASIAN
Oleh:
Danang Agus Prastyo[1]
A.
Wawasan PROGRESIF
PROGRESIF kepanjangan dari
Program Orientasi Rasional Berfikir. Ia merupakan Program tahunan yang
dilaksanakan di awal tahun ajaran dan diberikan kepada calon Mahasiswa, baru
serta Mahasiswa lama yang belum pernah mengikutinya.
PROGRESIF sangatlah penting
karena dalam kegiatan tersebut para peserta dikenalkan pada hal-hal baru yang
belum diterima pada saat mereka duduk di bangku SMA. Selain itu PROGRESIF
selalu diarahkan kepada bentuk kreatifitas dan keaktifan peserta serta
pengenalan terhadap aktifitas yang ada di dalam koridor kampus, sehingga ketika
Mahasiswa baru memasuki wilayah kampus, mereka lebih mengetahui di bidang mana
mereka harus mengembangkan bakat dan keterampilannya.
Dilihat dari kepanjangan
PROGRESIF tentu kita tahu kalau kegiatan tersebut menitik beratkan pada
penalaran / logika pikiran yang berarti adanya sebuah tuntutan terhadap
kekritisan peserta dalam menanggapi segala hal yang ada di hadapan mereka.
1.
Arah dan Tujuan PROGRESIF
PROGRESIF 2011 ini diarahkan
pada tema yang telah disepakati bersama oleh semua panitia yaitu. “Membentuk
Kesadaran Mahasiswa Untuk Mewujudkan Kaum Intelektual Progresif”. Dengan
tema tersebut diharapkan generasi kampus yang akan datang, dapat mengatasi
berbagai persoalan yang mungkin akan menimpa mereka secara mandiri dan dengan
konsep yang ada akan membentuk mahasiswa mempunyai intelektual yang bisa
dibanggakan, mempunyai pemikiran intelektual dan melakukan sebuah tindakan
dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari hak manapun dan siapapun. Sehingga
dengan datangnya mahasiswa baru akan semakin menambah cerahnya suasana kampus
INSURI, baik dalam bidang Akademik maupun bidang keintelektualan Mahasiswa
serta bertambahnya wawasan dalam berorganisasi.
PROGRESIF merupakan
pembelajaran dimana calon Mahasiswa INSURI Ponorogo di perkenalkan dengan
berbagai aktifitas akademika serta tentang bagaimana fungsi kampus ditinjau
dari sisi kemahasiswaan. Dari akvitas akademika diharapkan dengan PROGRESIF
calon mahasiswa dapat mengetahui sistematika belajar, serta segala hal yang
berkait dengan administrasi akademik, sedangkan ditinjau dari sisi kemahasiwaan
(bukan sisi akademis). Fungsi kampus yang perlu diketahui oleh para mahasiswa
yaitu;
a.
Kampus sebagai tempat kaderisasi dibentuknya para pemimpin bangsa.
Kelak akan melakukan estafetisasi kepemimpinan dan tidak menutup kemungkinan
bahwa kelak diantara para mahasiswa yang kini duduk dikampus akan menerimanya.
b.
Kampus sebagai miniatur kehidupan demokrasi. Dinamika kehidupan
setiap kampus boleh jadi berbeda, ada yang senantiasa panas oleh nuansa politis
kampus atau barangkali ada kampus yang tenang dan hanya kondusif buat
pembelajaran akademis saja. Namun satu hal yang biasanya sama dalam setiap
kehidupan kampus adalah nuansa kehidupan demokrasi kampus. Mereka biasa
terlibat dalam debat dan beda pendapat namun tetap kembali duduk bersama
sebagai mahasiswa.
c.
Kampus sebagai mimbar bebas dalam mengemukakan pendapat. Tidak yang
tidak bisa dikritisi oleh mahasiswa. Kehidupan demokratis dikampus menghendaki
mahasiswa secara alamiah untuk dapat mengkritisi segala hal.
Kampus sebagai tempat
transformasi nilai-nilai historis pergerakan mahasiswa dalam melakukan perubahan.
Dalam bangku kuliah kita tidak akan mendapati matakuliah mengenai bagaimana
nilai-nilai historis pergerakan mahasiswa dalam melakukan perubahan serta
bagaimana pendapat dan strategi pergerakan dilakukan. Bagaimana Gegap geipita
yel yel serta lagu perjuangan dikumandangkan dengan penuh semangat. Bagaimana
meneriakkan sebuah kebenaran di depan penguasa yang salah.
2.
Manfaat PROGRESIF
Secara umum manfaat PROGRESIF adalah sebagai wahana penanaman
fondasi-fondasi ilmu pengetahuan membentuk kepribadian yang baik, memunyai
kesadaran antuk melakukan tindakan secara sistematis. Sedangkan secara khusus,
fungsi PROGRESIF adalah sebagai persyaratan pengajuan skripsi sebagaimana yang
tertera dalam MOU (Memorandum of Uderstanding) yang telah disepakati antara
Rektor dengan Presider Mahasiswa BEM KM- INSURI ponorogo.
B. Keorganisasian
1.
Pengertian Keorganisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan
para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai
bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a.
Chester
I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa :
“ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define
organization as a system of cooperatives of two more persons)
b.
James
D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c.
Menurut
Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together
of interdependent part to form a unified whole through which authority,
coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi
adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling
ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui
kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di
atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur
dasar, yaitu :
1.
Orang-orang
(sekumpulan orang),
2.
Kerjasama,
3.
Tujuan
yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana
untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan
bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
2.
Dasar-dasar Organisasi
Dasar-dasar yang paling penting dalam
organisasi adalah:
a.
Memiliki
tujuan dan kesatuan yang jelas serta dapat dipahami oleh orang yang ada didalam
organisasi tersebut.
b.
Kebersamaan
dalam mencapai tujuan lebih mengedepankan tanggungjawab daripada hak.
3.
Prinsip-Prinsip organisasi
Prinsip dalam suatu organisasi adalah hal
yang sangat penting, karena organisasi dapat dikatakan solid dan sukses bila
memiliki karakter atau sifat yang khusus sesuai dengan tujuan organisasi
sebagai mana berikut:
a.
Adanya
tujuan yang jelas
b.
Adanya
struktur keorganisasian
c.
Adanya
keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
4.
Manfaat Organisasi
Dalam sebuah organisasi, seseorang tentunya
tidak mau konyol. Karena secara kodrat manusia tidak ingin dirinya tercebur
dalam kerugian. Nah keuntungan yang bisa didapat dengan cara berorganisasi diantaranya
adalah sebagai berikut:
a.
Pribadi:
v Menumbuh-kembangkan kretifitas
v Menumbuhkan semangat organisasi
v Meminimlisir sifat egoisme serta
v Membina harmonisasi
b.
Kelompok:
v Mempererat rasa kebersaman dalam organisasi
v Memperkaya sistem terampil kemasyarakatan
v Membina toleransi dalam siklus adat dan
kebudayaan yang berbeda.
PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING
A. Perencanaan (Planning)
Perencanaan : “Proses yang diatur supaya
suatu sasaran atau tujuan masa depan yang masih samar-samar menjadi lebih
jelas” . Atau bisa diartikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan dating
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan” (Siagian, 1997:108)
William H. Newman (1962:15) : “planning is
deciding in advance what is to be done” (penetuan terlebih dahulu apa yang akan
dikerjakan) Lousi A. Allen : planning is the determination of a course of
action to achieve a desired result” (perencanaan adalah penentuans erangkaian
tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan).
B. Organisasi (Organizing)
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik
dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak
cara. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai
bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan
manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi
(organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau
analisa organisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif
mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang
berbeda.
Setiap bentuk organisasi mempunyai unsure-unsur tertentu antara lain :
Setiap bentuk organisasi mempunyai unsure-unsur tertentu antara lain :
1.
Sebagai wadah/tempat untuk kerjasama
2.
Proses kerjasama sedikitnya dua orang
3.
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4.
Ada tujuan tertentu
C. Penggerakkan (Actuating)
Yaitu fungsi manajemen yang berhubungan
dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan
penuh kesadaran tanpa paksaan. Menurut Keith Davis (1972) ialah kemampuan
pemimpin membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dengan penuh semangat. Jadi, pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat, dan
pengikut juga bekerja dengan penuh semangat. Sedangkan menurut Hoy dan Miskel
(1987) cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung
(suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat
keputusan.
D. Koordinasi (Coordination)
Penerapan sistem formal lebih besar
daripada pimpinan teras sebagai pengaman. Sistem koordinasi umumnya tidak
efektif karena muncul krisis birokrasi, dan ummnya krisis ini akan terjadi jika
organisasi menjadi terlalu besar dan rumit untuk dikelola, solusinya adalah
kolaborasi. Pada pokoknya pengkoordinasian menurut The Liang Gie (1983:216)
merupakan rangkaian aktifitas menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan
orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsug secara tertib dan
seirama menuju ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcoka,
kekembaran kerja atau kekosongan kerja.
Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian dalam satuan pendidikan adalah ”mempersatukan rangkaian aktifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsug secara tertib kearah yang telah ditetapkan”. Jadi, koordinasi harus menhasilkan penyatuan dari tiap-tiap bagian maupun personel dalam keseluruhan agar ada sinkronisasi yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat. Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan karena dalam organisasi pendidikan ada pembagian kerja yang amat substansi yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manajemen pada satuan pendidikan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan
Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian dalam satuan pendidikan adalah ”mempersatukan rangkaian aktifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsug secara tertib kearah yang telah ditetapkan”. Jadi, koordinasi harus menhasilkan penyatuan dari tiap-tiap bagian maupun personel dalam keseluruhan agar ada sinkronisasi yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat. Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan karena dalam organisasi pendidikan ada pembagian kerja yang amat substansi yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manajemen pada satuan pendidikan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan
Persatuan mewujudkan berbagai kekuatan
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar