Kamis, 01 Maret 2012

PENGERTIAN KEORGANISASIAN (PROGRESIF 2011)


WAWASAN PROGRESIF DAN KEORGANISASIAN
Oleh: Danang Agus Prastyo[1]

A.     Wawasan PROGRESIF
PROGRESIF kepanjangan dari Program Orientasi Rasional Berfikir. Ia merupakan Program tahunan yang dilaksanakan di awal tahun ajaran dan diberikan kepada calon Mahasiswa, baru serta Mahasiswa lama yang belum pernah mengikutinya.
PROGRESIF sangatlah penting karena dalam kegiatan tersebut para peserta dikenalkan pada hal-hal baru yang belum diterima pada saat mereka duduk di bangku SMA. Selain itu PROGRESIF selalu diarahkan kepada bentuk kreatifitas dan keaktifan peserta serta pengenalan terhadap aktifitas yang ada di dalam koridor kampus, sehingga ketika Mahasiswa baru memasuki wilayah kampus, mereka lebih mengetahui di bidang mana mereka harus mengembangkan bakat dan keterampilannya.
Dilihat dari kepanjangan PROGRESIF tentu kita tahu kalau kegiatan tersebut menitik beratkan pada penalaran / logika pikiran yang berarti adanya sebuah tuntutan terhadap kekritisan peserta dalam menanggapi segala hal yang ada di hadapan mereka.
1.      Arah dan Tujuan PROGRESIF
PROGRESIF 2011 ini diarahkan pada tema yang telah disepakati bersama oleh semua panitia yaitu. “Membentuk Kesadaran Mahasiswa Untuk Mewujudkan Kaum Intelektual Progresif”. Dengan tema tersebut diharapkan generasi kampus yang akan datang, dapat mengatasi berbagai persoalan yang mungkin akan menimpa mereka secara mandiri dan dengan konsep yang ada akan membentuk mahasiswa mempunyai intelektual yang bisa dibanggakan, mempunyai pemikiran intelektual dan melakukan sebuah tindakan dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari hak manapun dan siapapun. Sehingga dengan datangnya mahasiswa baru akan semakin menambah cerahnya suasana kampus INSURI, baik dalam bidang Akademik maupun bidang keintelektualan Mahasiswa serta bertambahnya wawasan dalam berorganisasi.
PROGRESIF merupakan pembelajaran dimana calon Mahasiswa INSURI Ponorogo di perkenalkan dengan berbagai aktifitas akademika serta tentang bagaimana fungsi kampus ditinjau dari sisi kemahasiswaan. Dari akvitas akademika diharapkan dengan PROGRESIF calon mahasiswa dapat mengetahui sistematika belajar, serta segala hal yang berkait dengan administrasi akademik, sedangkan ditinjau dari sisi kemahasiwaan (bukan sisi akademis). Fungsi kampus yang perlu diketahui oleh para mahasiswa yaitu;
a.       Kampus sebagai tempat kaderisasi dibentuknya para pemimpin bangsa. Kelak akan melakukan estafetisasi kepemimpinan dan tidak menutup kemungkinan bahwa kelak diantara para mahasiswa yang kini duduk dikampus akan menerimanya.
b.      Kampus sebagai miniatur kehidupan demokrasi. Dinamika kehidupan setiap kampus boleh jadi berbeda, ada yang senantiasa panas oleh nuansa politis kampus atau barangkali ada kampus yang tenang dan hanya kondusif buat pembelajaran akademis saja. Namun satu hal yang biasanya sama dalam setiap kehidupan kampus adalah nuansa kehidupan demokrasi kampus. Mereka biasa terlibat dalam debat dan beda pendapat namun tetap kembali duduk bersama sebagai mahasiswa.
c.       Kampus sebagai mimbar bebas dalam mengemukakan pendapat. Tidak yang tidak bisa dikritisi oleh mahasiswa. Kehidupan demokratis dikampus menghendaki mahasiswa secara alamiah untuk dapat mengkritisi segala hal.
Kampus sebagai tempat transformasi nilai-nilai historis pergerakan mahasiswa dalam melakukan perubahan. Dalam bangku kuliah kita tidak akan mendapati matakuliah mengenai bagaimana nilai-nilai historis pergerakan mahasiswa dalam melakukan perubahan serta bagaimana pendapat dan strategi pergerakan dilakukan. Bagaimana Gegap geipita yel yel serta lagu perjuangan dikumandangkan dengan penuh semangat. Bagaimana meneriakkan sebuah kebenaran di depan penguasa yang salah.

2.      Manfaat PROGRESIF
Secara umum manfaat PROGRESIF adalah sebagai wahana penanaman fondasi-fondasi ilmu pengetahuan membentuk kepribadian yang baik, memunyai kesadaran antuk melakukan tindakan secara sistematis. Sedangkan secara khusus, fungsi PROGRESIF adalah sebagai persyaratan pengajuan skripsi sebagaimana yang tertera dalam MOU (Memorandum of Uderstanding) yang telah disepakati antara Rektor dengan Presider Mahasiswa BEM KM- INSURI ponorogo.

B.     Keorganisasian
1.      Pengertian Keorganisasi
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a.       Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
b.       James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c.       Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
1.       Orang-orang (sekumpulan orang),
2.       Kerjasama,
3.       Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

2.      Dasar-dasar Organisasi
Dasar-dasar yang paling penting dalam organisasi adalah:
a.       Memiliki tujuan dan kesatuan yang jelas serta dapat dipahami oleh orang yang ada didalam organisasi tersebut.
b.       Kebersamaan dalam mencapai tujuan lebih mengedepankan tanggungjawab daripada hak.

3.      Prinsip-Prinsip organisasi
Prinsip dalam suatu organisasi adalah hal yang sangat penting, karena organisasi dapat dikatakan solid dan sukses bila memiliki karakter atau sifat yang khusus sesuai dengan tujuan organisasi sebagai mana berikut:
a.       Adanya tujuan yang jelas
b.       Adanya struktur keorganisasian
c.       Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab

4.      Manfaat Organisasi
Dalam sebuah organisasi, seseorang tentunya tidak mau konyol. Karena secara kodrat manusia tidak ingin dirinya tercebur dalam kerugian. Nah keuntungan yang bisa didapat dengan cara berorganisasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Pribadi:
v  Menumbuh-kembangkan kretifitas
v  Menumbuhkan semangat organisasi
v  Meminimlisir sifat egoisme serta
v  Membina harmonisasi
b.       Kelompok:
v  Mempererat rasa kebersaman dalam organisasi
v  Memperkaya sistem terampil kemasyarakatan
v  Membina toleransi dalam siklus adat dan kebudayaan yang berbeda.




PLANNING, ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING
A.     Perencanaan (Planning)
Perencanaan : “Proses yang diatur supaya suatu sasaran atau tujuan masa depan yang masih samar-samar menjadi lebih jelas” . Atau bisa diartikan sebagai “keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan dating dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan” (Siagian, 1997:108)
William H. Newman (1962:15) : “planning is deciding in advance what is to be done” (penetuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan) Lousi A. Allen : planning is the determination of a course of action to achieve a desired result” (perencanaan adalah penentuans erangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan).

B.     Organisasi (Organizing)
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara. Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Setiap bentuk organisasi mempunyai unsure-unsur tertentu antara lain :
1.       Sebagai wadah/tempat untuk kerjasama
2.       Proses kerjasama sedikitnya dua orang
3.       Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
4.       Ada tujuan tertentu

C.      Penggerakkan (Actuating)
Yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan. Menurut Keith Davis (1972) ialah kemampuan pemimpin membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Jadi, pemimpin menggerakkan dengan penuh semangat, dan pengikut juga bekerja dengan penuh semangat. Sedangkan menurut Hoy dan Miskel (1987) cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung (suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.

D.     Koordinasi (Coordination)
Penerapan sistem formal lebih besar daripada pimpinan teras sebagai pengaman. Sistem koordinasi umumnya tidak efektif karena muncul krisis birokrasi, dan ummnya krisis ini akan terjadi jika organisasi menjadi terlalu besar dan rumit untuk dikelola, solusinya adalah kolaborasi. Pada pokoknya pengkoordinasian menurut The Liang Gie (1983:216) merupakan rangkaian aktifitas menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsug secara tertib dan seirama menuju ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcoka, kekembaran kerja atau kekosongan kerja.
Dari pengertian ini dapat ditegaskan bahwa pengkoordinasian dalam satuan pendidikan adalah ”mempersatukan rangkaian aktifitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsug secara tertib kearah yang telah ditetapkan”. Jadi, koordinasi harus menhasilkan penyatuan dari tiap-tiap bagian maupun personel dalam keseluruhan agar ada sinkronisasi yang baik, segala sesuatu berjalan menurut rencana pada waktu yang tepat. Pengkoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan karena dalam organisasi pendidikan ada pembagian kerja yang amat substansi yaitu pekerjaan mendidik dan pekerjaan manajemen pada satuan pendidikan dan manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang dipersyaratkan




Persatuan mewujudkan berbagai kekuatan


good luck
 


[1] . Presiden Mahasiswa BEM - KM Insuri Ponorogo, PAI semsester 7 b

Tidak ada komentar:

Posting Komentar